• Hai, Welcome ! Like us on:

MARAKNYA PENYIMPANGAN SEKSUAL

02.28
 I. FENOMENA Seiring dengan perkembangan zaman, ilmupun semakin maju terutama dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi. Hamper seluruh pekerjaan manusia sekarang dapat dikerjakan oleh teknologi. Mulai dari yang trkecil hingga yang terbesar. Tidak hanya itu, bahkan akibat perkembangan zaman globalisasi, hamper semua berita atau informasi dari penjuru dunia baik berita yang buruk maupun dapat di akses dengan internet tanpa harus pergi ketempat terjadinya beritra itu. Akan tetapi kemajuna teknologi, informasi dan komunikasi yang seiring dengan perkembangan zaman itu, tidak selalu selaras dengan norma-norma yang sudah berlaku dalm masyarakat. Sehingga dari kemajun teknologi, informasi dan komunikasi itulah haarusa bisa menyeleksi mana yang baik dan mana yang buruk bagi diri sendiri dan bagi orang yan berada dan orang-orang yang ada disekitar, yang nantinya akan menumbuhkan keharmonisan hidup dalam kegamaan. Karena jika tidak mempu menyeleksi diantara fenomena-fenomena yang ditimbulkan ole kemajuna teknologi, informasi dan komunikasi itu, maka akan berdampak negative bagi moral diri sendiri da masyarakat (degradasi moral).


 Sebgai contoh di Indonesia departemen kesehatan pada bulan maret 2009 mencatat 54,3% dari 17.000 remaja di Indonesia mengidap virus HIV/AIDS. Menurut BAPENAS ada 30% remaja perah malakukan aborsi dan 78% remaja dari 3,2 juta remaja adalah pengguna NAPZA. Menurut yayasan kita dan buah hati yang mengumpulkan data tahun 2008-2010 menunjukkan angka 67% dari 2818 siswa SD kelas 4-6 diwilayah Jabotabek pernah mengakses pornografi. Padahal prnografi itu sangat munkin memicu periaku seks bebas. Hal ini dapat dilihat dari survey mengenai perilaku seksual remaja pada tahun 2007 yang dilakukan komisi nasional perlindungan anak indonsia terhadap 4.500 siswa-siswi SMP dan SMA di 12 kota besar di Indonesia. Hasilnya : - 97% pernah menonton filem porno - 93,7% pernah berciuman, petting, dan oral bebas - 62,7% siswa SMP sudah tidak perawan - 21,2% siswa SMU sudah pernah melakukan aborsi Selain itu, komisi perlindungan anak Indonesia (KN PAI) dalam waktu kurang daari satu minggu sejak kasus video mirip artis, telah menerima laporan anak diperkosa gara-gara video itu, sebanyak 33 kasus. Usia korban sekitar 12-14 tahun dan pelaku berusia 16-18 tahun. Meliat fenomena yang terjadi diatasa maka penulis akan mempelajari dan turun menyumbangkan fikiran untuk memberi jalan keluar, antiipasi, agtar masalah tersebut bisa dikurangi da suatu saat bisa mereda. II. TUJUAN a. enambah keimanan dan ketaqwaan b. agar mengethui factor-faktor ,pendorong, oenghambat hal tersebut. c. Dapalt mengetahui dam;pa positif dan negatifnya d. Agar tahu apa yangharus dilakukan dan yang harus ditinggalkan III. ANALISA Sebelum masuk pada pembahasan tentang maraknya penyimpangan seksual allangkah baiknya penulis menguraikan kajian-kajian dasar tenyang norma. Karena penyimpangan seksual itu mrupakan pelaggaran dari beberapa norama di masyarakat. Dehingga apabiola kajian-kajian dasar tentang norma penulis bahas terlebih dahulu, maka akan mempermudah dalam memahami pembahasan yang akan penulis bahas. A. norma 1. pengertian norma norma adalah aaturan yang mengatur kehidupan masyarakat. Norma erat hubungannya dengan nilai itu tiddak rusak ataua tidak punah, maka dibuatlah orma yang mengaturnmya. Menurut Robert M Z. lawang, norma adalah patokan perilaku dalamsuatu kelmpok tertentu, norma emunkinkan sesorrang untuk menentkan terlebih dahulu tindakanya akan dinilai oleh orang lain. Jadi, norma mengatur perilaku kehidupan manusia setiap harinya agar tindakan manusia sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. 2. fungsi norma a. sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. b. Alat dalam penngendalian social c. Media pembentuk kepribadia manusia d. Alat untuk mengetur ketertiban sosial 3. sanksi social sanksi social adalah enncaman hukuman bagi warga masyarakat yang me,langgar norma social. Sanksi social itu bisa berupa cemoohan, pengucilan dan juga pidana. 4. mecam-mcam norma social menurut Lomis ada 4 macam norma, antara lain : a. usage (cara) b. folk ways (perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama. c. Mores (tata kelakuan) d. Custom (adat sitiadat) Secara garis besar ada 5 macam norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu : a. norma kezhaliman norma aturan perilaku atau adapt kebisaa melakukan sesuatu yang didasarkan pada tradisi budaya. Misalnya kezhaliman, makan, berpakaian, bertamu dan lain-lain. b. norma agama adalah aturan yang berupa larangan, perintah, dan anjuran yang bersumber dari firman tuhan melalui rosul-rosulnya serta dihimpun dalamkiab suci. c. norma kesusilaan adalah tata atau aturan perilaku atau kaidah hidup yang berisi perintah, larangan yang bersumber dari hati sanubari manusia yang dianggap baik, pantas dan penting untuk diterapkan dalam pergauln hidup di masyarakat. d. Norma kesopanan Adalah aturanperilaku atau tata karma pergau;lan hidup yang bersumber dari hasil hubungan social masyarakat yang dianggap baik dan benar untuk mengatur kehidupan social. e. Norma hokum Adalah aturan nperilaku atau kaidah hidup yang tertulis yang dibuat secara resmi oleh badan Negara yang ditujukan untuk enmgatur kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. B. Penyimpangan seksual Dorongan seks adalah salah satu penghalang untuk kehidupan social manusia. Walaupun tidak ada dorongan bawaan yang memaksa manusia untuk bertindak dengan cara tertentu. Karena dorongan seks bersifat universal dan terdapat pada hamper semua nggot masyarakat manusia, kebanyakan ahli menganggap bahwa dorongan dorongan seks mnusia adalah warisan biologis. Akan tetapi mndenar kata seks banyak orang yang pikrannya mengarah ke hal negative, seperti pelecehan seksual. Maraknya pelecehan seksual di rung public mengaharuskan setiap perempuan waspada. Pada umumnya korban dari pelecehan seksual adalah perempuan. Banyak ;orang menganggap bahwa berteriak adalah cara yang palinfg efektif agar orang yang berasa di sekitar mengetahui kejadian ter4sebuyt. Saksi merupakan bagian penting dari hal itu, melihat tindakan seksul hamper tidak pernah ada bukti, sehingga keterangan seksi dapat diandalkan. Seperti dikietahi pelecehan seksual, terutama ditempat umum kian marak. Pelecehan seksual bisa terjadio dimana saja baik temp[at umum, seperti bus, pasar, sekolah, kntor majupun ditempat ribadi. Pelecehan (penyimpangan) seksual merupakan sega;la macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapka oleh orang yang menjadi sasaran hingga menimbulkan reaksi negative seperti rasa malu, tersingung, marah, dan sebagaimana pada diri oirang yang manjadi korban. 1. factor pendukung a. lingkungan sosialnya kondisi social dimana seorang laki-laki dan perempuan tubuh dan dibesarkan akan mempennbgaruhi begaimana perilakunya anjti. Berbagai sudut pandang memungkinkan seseorang unjtuk melakukan penyimpangan sekskual. b. suasana sekitar yang mendukung biasanya penyimpangan lebih banyak terjadi di fasilitas umum. Terutama pada angkutan umum, ketika seseorang itu mwmpunyai kesempatan untuk melakukan hal itu. Selin ditempat umum, ditempat sepi pun tidak sedikit terjadi, karena ditempat yang sepi lebih berpeluang karena hanya kemungkinan kecil dapat menarik perhatian banyak masyarakat. c. memiliki kekuasaan yang lebih tinggi beberapa orang terkadang menyalah gunakan kekuasaannya unktuk melakukan penyim;pangan sekksual.umumnya pelaku berfikir korban adalah orang yang ada dalam kekuasaannya. Misalnya : pelecehan seksual yang dilakukan seorang majikn terhadap pembantunya. d. Stress Stres juga bisa membuat seseorang berada dalam tekanan emosional sehingga rentan melakukan penyimpangan seksual. e. Degradasi moral Saat seseorang engaami kondisi penuruanan morl, sering menganggap seks pra nika adalah suatu yang wajar, srhingga menganggap hal tersebut bulkanlah penjyimpangan seksual. f. Kuragnya peraturan hokum yang ada Masih kurangnya hukum yang menjerat bagi perilaku penyimpangan seksual, membuat pelaku tidak jera untuk melakukannya. 2. factor penghambat a. peraturan hoku adanya peraturan hokum yang menjerat pelakuk yang melakukan penyimpangan seksual, mengakibatkan seseorang akan mersa takut dengan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya jika dia melakukan hal itu. b. rasa takut terhadap HIV/AIDS karena dengan melakukan penyimpangan seksual seperti pemerkosaan dan serting berganti-ganti pasangan dalam hubungan intim atau memungkinkan seseorang menderiata penyakit AIDS. c. keimnan seseorang yang kuat keimanan seseorang yang kuat akan membuat seseorang tidak akan melakukan penyimpangan seksual, karena hal tersebut dianggap berdosa atau dilarang agama. d. Kesadaaran seseorng bahwa dia dudah mempunyai istri atau suami Jika seseorang sadar bahwa di sudah mempunyai istri atau suami, maka kemungkinan besar tidak akan melakukn penyimpangan seksual, kareana dapat melampiaskan hsrat seksualny kepada pasangannya. e. Rasa kemanusiaan Seorang laki-laki yang memiliki rasa kemanusiaan, akan menghargi harkat dan martabat seseorang perempuan untuk diberi perlindungan dan kasih saying, bukan untuk dilecehkan. 3. beberapa teori tentang penyimpangan seksual  teori anomie konsep anomi ini dikembangkn oleh seorang sosiolog dari prancis, emile durkhan. Secara sederhana, ,isti;lah enomie dapat dipahami sebgi ketiadaan orma. Konsep tersebut dipakai untuk menggambarkan suatu masryarakat yang memiliki banyak norma dan nilai yng satu sama lain saling bertenyangan. Tidak terdapat seperangkan nilai dan norma yang dipatuhi secara teguh dan diteriama secara luas danmampu megikat masyarakat itu. Suatu masyarakat yang anomis (tnp moral) tidak empunyai pedoman mntap yang dapat dipelajari dan dipegang oleh para anggota masyarakajtnya. Kecenderungn perilaku seks yang bebas dikalangan remaja merupakn akibat dari adanya pertentangan nilai hubungan yng lebih longgarv atu bebas sering kali ditunjukkan memalui media massa kita, dianggap sebagai nilai yang sesuai dengan msa sekarang. Dilain pihak, hunbungn yang lebih ketat melalui pembatasan-pembatasan morala tu agama yang masih berlaku secara luas sebgi ilai yang paling bai. Situasi social semacam itu dapat embuat par remaja terombang ambing dalam mencari pegangan nilai yang benar, sehingga dapat ,menimbulkan perilaku menyimpang dalam seksual.  teori pengendalian manusia pada dasarnya akan selalu menyesuaikannya perilakuy dengan nilai-nilai dan norma-norma yang tela disepakti, atau disebut sebagai nilai-nilai dominant, dengan kata lainperilaku seseorang itu sebenarnya selalu dikendalika oleh norma atau nilai doinan tersebut. Pengendalian ytersebut mencakup dua bentuk yaitu pengendalin dari dalam dan oegendalia dari luar. Pengendalian dari dalam yaitu berupa norma yang dihayati dan nilai yang dipelajri oleh seorang melalui proses sosialisai. Oleh karena itu, ia harus mengendalikan diri untuk tidak berperilaku yang menyimpang dari norma yang berlaku. Pengendalia dari luar adalah imbalan social terhadap kepatuhn dan sanksi yang diberikan kepada orang yang melakukan penyimpangan social itu. Contoh, jika seseorang melanggar orm pergaulan social dalam bentuk penyimpangan seksual maka ia akan dijatuhi sanksi oleh masyarkkat sekitar dan hukuman sdari dirinya sendiri yang berupa ganggun atu beban pikiran didalam batinnya, sehingga kadang-kadang membuat pelaku menjadi jera. 4. sebab-sebab periaklu penyimpangan seksual menurut sudut pandang sosiologi. Perilaku penyimpangan seksual disebabkn oleh bberapa hal antra lain : a. hasil sosialisasi yan tidak sempurna berdasarkan teori sosialisasi, perilaku manusia (baik yang konformits maupu no konformits) dikendalikan oleh norma dan nilai yang dihayati. Apabila proses sosialisasi yang tidak sempuna maka mnimbulkan perilaku menyimpang. Proses sosialisai tidak sempurn terjadi karena nilai-nilai atu norma—n0rma yang dipeljri kurn dapat dipahami dalam proses sosialisasi yang dikjalankan, sehingga seseoran tidak memperhitungkan resiko yang akan terjadi apabila ia melakukan prbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma social yang berlaku. b. proses belajr yang menyimpang proses belajar terjadi melalui interaksi social dengan orang lain terutaa dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang dan sudah berpengalaman. 5. dampak  dampak bagi korban a. gangguan psikologis b. memungkinkan tertularnya penyakit AIDS c. trauma d. menjadi lebih hati-hati  dampak bagi pelaku a. akan dikucilkan masyarakajt yang menghargai nilai dan norma tentang hal iitu b. mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku c. mendapat dosa 6. cara-cara menyikapi dengan landasan agama dengan mengamalkan surat at-tahrim ayat 6 ……. Ibnu abbas menafsirkan ayat diats dengan beramallah kamu dengan taat kepada allah dan takutla kamu akan maksiat kepadanya. Perintahkanah keluargamu dengan mengingat allah, niscaya alllah akan melapangkan kamu dari api neraka. Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa kita harus menjaga diri kita dan keluarga kita agar keak tidak mamsuk ke dalam api neraka karena perbuatan-perbuatan dosa yang kita lakukan. Dalam hal ini yan terkait adalah masalah penyimpangan seksual. Diantara kiat yang harus dilkukan adalah menambah pengetahuan dan mem’pertebal keimanan dan ketaqwaan kepada allah SWT. Karena jika memiliki pengetahuan yang cukup dan dilandasi dengan keimanan dan ktaqwaan, maka akan mampu dan mau membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, yang harus dilakuikan dan yang harus ditinggalkan, termsuk juga tentng penyimpangan seksual, mengetahui apakah hal itu boleh dilakukan atau tidak. Diantara penyimpangan sekksual yang dilarang agama itu adalah zina. Q.S. al-isro’ 32 ………… Zina iyu bukan hanya sekedar hubungan diluar nikah antara laki-laki dan perempuan saja, tetapi bisa juga laki-aki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. IV. Penutup Demikianlah analisa ini penulis susun, semoga apa yng ada dalam anlisa ini bermanfaat dengan baik.penulis yakin bhwa dalam pembuatan anlisa ini masijh ada banyak kekurangan dan kesalahn. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. V. Referensi Suara merdeka, 6 oktober 2010 MM. nilam widyarini, gaya hidup seht, 1-7 oktober 2010, kompas media, Jakarta 2010 Tim ekspedisi, sosiologi, cv media karya putra kartasura 2010 Paul b. harton, sosiologi, elanga, Jakarta, 1984 Syeikh Muhammad, bin umar an-nawawi al-bantany, tankihul qoul hatsits, pustaka aawiyah, semarang Al-qur’an terjemah

0 komentar:

Posting Komentar

Readers may send comments on this post. The contents of comments not represent the views, opinions or policies blogku and entirely the responsibility of the sender.

Readers can report a comment if it is considered unethical, abusive, defamatory, or redistributed. blogku will consider each complaint and may decide to keep or delete the comment display.